Selain bangunan pada Makam Mbah Kuwu
Sangkan juga terdapat patung yang berada di area Mkam Mbah Kuwu Sangkan
tepatnya digerbang masuk pintu utama menuju ke bangunan utama Makam Mbah Kuwu.
Patung sendiri artinya adalah benda tiga (3) dimensi karya manusia yang diakui
secara khusus sebagai karya seni. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) patung adalah tiruan bentuk orang, hewan dan sebagainya yang
cara membuatnya dengan dipahat atau diukir dari bahan kayu, batu, dan
sebagainnya. Patung-patung yang berada di Makam Mbah Kuwu Sangkan adalah
sebagai tanda isyarah Mbah Kuwu Sangkan sebagai ciri yang dibangun tahun 1950
an.Terdapat tiga patung yang berada diarea Makam Mbah Kuwu Sangkan yang pertama
adalah patung macan loreng yang terletak didepan gapura utama atau gapura
selamat datang, macan tersebut berwarna kuning keemasan dengan garis hitam,
masyarakat percaya bahwa patung itu sebagai simbol penjaga Makam Mbah Kuwu
Sangkan dan sebagai simbol ketangguhan Mbah Kuwu Sangkan.
Patung yang kedua yang ada di depan pintu
masuk Makam Mbah Kuwu Sangkan antara lain adalah patung seekor macanyang berada
di depan pintu menuju Makam Mbah Kuwu Sangkan. Dimana warna macannya adalah
putih bergaris hitam, disamping tangan sebelah kanannya membawa sebuah senjata
berupa kujang yang berwarna kuning keemasan, patung macan ini di yakini sebagai
patung peliharaan Mbah Kuwu Sangkang, karena beliau adalah anak dari prabu
siliwangi yang ada dipejajaran majalengka, yang diberi nama macan sembah.
Kujang sendiri artinya adalah senjata khas dari jawa barat yang diyakini
melambangkan kekuatan dan keberanian untuk melindungi hak dan kebenaran, kujang
juga diyakini sebagai senjata milik petani yang memiliki akar pada budaya
pertanian masyarakat suku Sunda. Selain itu kujang juga diyakini sebagai pusaka
sakti yang bisa menjadi pusaka penolak bala atau penolak marah bahaya dari
luar.
Sedangkan patung yang ketiga adalah patung
kerbau yang berada di depan gapura tepatnya bersebelahan dengan patung macan
putih. patung seekor kerbau bewarna putih kemerah jambuan, yang diyakini
sebagai kekasih Mbah Kuwu Sangkan, kebo tersebut diberi nama kebo dongkol
karone yang menjadi hewan penarik jadi gede yang sekarang masih tersimpan
disitus pedati gede pekalangan kota Cirebon. Pedati gede sendiri merupakan
salah satu dari dua kereta besar pengangkut barang yang sisa kerangkanya masih
bisa dilihat, pedati gede digunakan untuk mengangkut barang bahan material dan
hasil bumi yang ada di Cirebon, dan tenaga penggerak keretanya adalah
menggunakan kerbau atau kebo. Dan kebo dongkol karone inilah yang digunakan
Mbah Kuwu untuk membantunya dalam mengangkut barang-barang. oleh karena itulah
Ketiga patung tersebut yaitu macan loreng, macan sembah, dan kebo dongkol
karone, diyakini sebagai peliharaan Mbah Kuwu Sangkan yang selalu setia
menemani Mbah kuwu sangkan selama hidupnya.
Selain sebagai tanda isyarah, masyarakat
sekitar dan peziarahpun mengaku mengalami fenomena gaib, seperti melihat sosok
macan putih yang berkeliaran di sekitar makam mbah kuwu sangkan dan bahkan ada
yang melihat sosok seorang lelaki yang memakai pakaian
serba hitam dan memakai topi khas ala petani diatas kepalanya, yang warga
yakini itulah sosok dari mbah kuwu sangkan sendiri. Namun dibalik itu semua tujuan
pembangunan ketiga patung tersebut pada dasarnya hanya sebagai hiasan semata.
Adapun kejadian ghaib yang terjadi itu kembali kepada kepercayaan masing-masing
individu.
Thank you for information ^^
BalasHapusterimakasih infonya
BalasHapusterimakasih infonya kaka
BalasHapusMakasih infonya kaka
BalasHapus