SITUS WARISAN BUDAYA MAKAM MBAH KUWU SANGKAN CIREBON

Potensi Besar Destinasi Wisata Religi Pendiri Cirebon


          CIREBON sesunguhnya bukan kota persinggahan semata. Di kota yang dijuluki "Kota Udang" ini. Tersimpan keunikan serta keindahan yang tersebar di sejumlah sudut kota.kota ini pun makin menarik karena menggambarkan percampuran dua budaya,yakni Jawa Barat dan Jawa Tengah.Selama ini Cirebon lebih dikenal sebagai kota persinggahan semaa bagi mereka yang hendak melintas dari timur ke barat jawa atau sebalik nya, terlebih masa liburan Hari Raya Idul Fitri atau Liburan lainnya.Kota yang terletak di pesisir pantai utara jawa ini pun menjadi salah satu kota tersibuk ditanah air, dalam melayani warga yang ingin mudik sekaligus berlibur dari jakarta maupun dari jawa. Cirebon dikenal sebagai destinasi wisata religi dan tempat bersejarah, salah satunya di Makam Mbah Kuwu Cirebon. Kebetulan saat ini saya dan kelompok sedang diberi tugas untuk Observasi di salah satu tempat wisata religi yaitu Makam Mbah Kuwu Cirebon.

          Perjalanan menuju Objek Wisata Makam Mbah Kuwu Cirebon bisa dilakukan dengan menggunakan mobil maupun motor. Kebetulan saya menggunakan motor dan perjalanan dari kota Cirebon menuju Objek Wisata Makam Mbah Kuwu Cirebon memakan waktu hanya setengah jam perjalanan, sesampai di daerah Talun kemudian kami mengikuti papan petunjuk arah dan menyusuri jalan desa, saya sampai ke bukit kecil yang rindang dengan pepohonan. Ada tempat parkir yang cukup luas dan gapura merah bata yang mencolok mata.

Gapura gerbang pintu masuk Makam mbah Kuwu Cirebon (Satuju/Unswagati)


















"Selamat Datang di Keramat Talun P.Cakrabuana Mbah Kuwu Sangkan Cirebon Girang" begitu tulisan diatas gapura dengan patung harimau di depannya.


Bangunan masjid dan makam Mbah Kuwu Cirebon (Satuju/Unswagati)









                   Di dalamnya ada sebuah rumah yang merupakan gabungan antara masjid, makam dan tempat istirahat peziarah yang dipisahkan antara pengunjung pria dan wanita. Disini kami berjumpa juru kunci bernama Bumi Anas yang kebetulan sedang duduk menunggu adzan sholat ashar."Pangeran Cakrabuana nama kecilnya adalah Walang Sungsang,dia anak raja Pajajaran, Prabu Siliwangi" kata Anas memulai obrolan. Itu menjelaskan kenapa ada patung harimau yang merupakan icon kerjaan Pajajaran.

          Pangeran Cakrabuana meninggalkan ayahnya yang Hindu untuk belajar agama Islam, kemudian membuka pemukiman baru di daerah pesisir itulah sebabnya dia mendapatkan nama Mbah Kuwu alias kepala desa, karena pemukiman itu awalnya adalah sebuah desa yang berinduk ke pajajaran.
Hari bersejara dimana Mbah Kuwu Cirebon membuka pemukiman baru itu dijadikan sebagai hari lahir kota cirebon yaitu tepat pada tanggal 1 muharram. Umur cirebon menurut versi pemda adalah 649 tahun, namun beberapa sejarawan menyebut umur kota ini 590 tahun merunjuk pada pembukaan hutan menjadi pemukiman paa muharram 849 hijriyah.

         Mbah Kuwu dan adiknya Rara Santang kemudian memperdalam agam islam ke Champa dan Mekkah. Rara santang menurut Anas, seperti juga tercatat dalam sejarah Cirebon menikah dengan Sultan Mesir dan memiliki putra Syarif Hidayatullah yang kemudian menjadi Sunan Gunung Jati.

         Sunan Gunung Jati dan Mbah Kuwu kemudian mendirikan Kesultanan Cirebon. Mbah Kuwu alias Pangeran Cakrabuana menjadi Sultan Cirebon I pada 1430-149, Sunan Gunung Jati menjadi Sultan Cirebon II pada 149-1568. Selanjutnya Cirebon berkembang terus seperti sekarang.Meskipun keraton ada di tengah kota Cirebon, Mbah Kuwu dari dulu selalu tinggal di sini. mungkin memang karena tempatnya tenang untuk tetirah sampai dia meninggal, kata Anas.

Bangunan Makam Mbah Cirebon (Satuju/Unswagati)


           Makam Mbah Kuwu berada dalam ruangan yang ditutup tirai hijau dan pintu kayu jati. Pintu itu jarang dibuka sehingga pengunjung tidak tahu bentuk asli makamnya. Mereka hanya membaca tahlil saat berziarah dari luar ruangan di depan tirai hijau itu.Menurut Anas, lambat laun Makam Mbah Kuwu menjadi objek wisata religi di Cirebon. Area parkir diperluas untuk wisatawan dan ada masjid baru untuk pengunjung. Sebelum ya sudah dibangun akses jalan baru yang lebih lebar dari Jl Ir Soekarno menuju lokasi.

Cara kesana :

          Wisatawan dari cirebon kota bisa menuju Jl Raya Sumber-Cirebon sampai perempatan pabrik air mineral Mountoya. Dari situ belok kiri ke Jl Raya Ir Soekarno. Lihat petunjuk arah Wisata Religi Mbah Kuwu Cirebon dan ikuti jalan di samping sungai irigasi sampai ke lokasi. Siapa sangka, desa kecil tempat orang membeli petis ratusan tahun silam itu kini menjelma menjadi destinasi wisata yang menarik di Jawa Barat.
Share:

7 komentar:

  1. Sudah Cukup bagus tapi lebih bagus di kasih Video sedikit. GOOD JOB

    BalasHapus
  2. Sudah cukup bagus, tp akan lebih bagus lg jika disusun lebih sistematis sehingga pembaca lebih memahami isi dari artikel tersebut..SEMANGAT!!!!

    GOOD JOB kawan....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih atas ulasan nya dan saran nya 😊😊

      Hapus
  3. Sudah cukup bagus, namun di perjelas lagi tentang pengelolaan wisata religi mbah kuwu ini apakah di kelola seluruh nya oleh pihak keraton atau pemerintah cirebon, atau ada peran serta masyarakat sekitar untuk mengurus/mengelola area pemakaman tersebut.Mohon di perjelas

    Terimakasih dan semangatt 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih sudah memberikan ulasan dan saran nya 😊😊😊

      Hapus

Translate

Popular Posts

Recent Posts

Total Tayangan Halaman