SITUS WARISAN BUDAYA MAKAM MBAH KUWU SANGKAN CIREBON

Peninggalan Bersejarah dari Sosok Mbah Kuwu Sangkan



Peninggalan Bersejarah dari Sosok Mbah Kuwu Sangkan


            Mbah Kuwu Sangkan atau Raden Walasungsang merupakan orang yang mendirikan Cirebon. Mbah Kuwu Sangkan merupakan anak dari Prabu Siliwangi dan Nyi Mas Rarasantang. Raden Walasungsang atau Mbah Kuwu Sangkan atau Pangeran Cakra Buana memiliki sebuah sumur yang diyakini sebagai peninggalan dari mendiang Mbah Kuwu Sangkan. Sumur ini dimakan Sumur Santri, sumur ini terletak di Desa Jatimulya, Kecamatan Trisi, Kabupaten Indramayu, Jabar merupakan salah satu peninggalan sejarah atau situs  Ki Kuwu Sangkan atau yang bergelar   R.Walangsungsang dari Cirebon Girang yang keberadaannya dipelihara dengan baik. Sampai sekarang, kondisi Sumur Santri itu masih terpelihara dengan baik dan menjadi kebanggaan masyarakat. Hal ini terbukti dengan masih banyaknya masyarakat yang mengunjungi Sumur Santri, tentunya  untuk berbagai keperluan. Masyarakat yang kebetulan singgah di lokasi Sumur Santri itu ada yang mandi atau mencuci muka, bersuci diri atau berwudlu  sambil mengharap pertolongan Allah SWT.
Sejarah Sumur Santri menurut Santun, Juru Kunci atau penunggu situs bersejarah Sumur Santri,  berawal ketika tahun 1.700 Masehi,  R.Walangsungsang atau  Mbah Kuwu Sangkan Cirebon konon tengah berada di tengah hutan. Tepatnya di kawasan hutan Indramayu yang sekarang secara geografis berada di Desa Jatimulya, Kecamatan Trisi, Kabupaten  Indramayu, Jabar. Dalam perjalanan itu Mbah Kuwu Sangkan Cirebon mengalami kendala. Ketika akan melaksanakan salat waktu kebetulan tidak menemukan setetes air pun untuk berwudlu. Sehingga Ki Kuwu Sangkan sejenak memanjatkan do’a kepada Allah SWT agar diberi kemudahan mendapatkan air untuk keperluan berwudlu. Ternyata kata Juru Kunci, Santun, atas seizin  Allah SWT, Ki Kuwu Sangkan walaupun hanya menggunakan peralatan seadanya,  pemberian Syech Quro ulama berpengaruh dari Karawang, berupa tongkat kayu naga sari berusaha mencongkel atau  menggali tanah,  ternyata keluarlah air yang jernih. Sehingga air itu dapat digunakan untuk berwudlu. Sampai sekarang,  air yang mengalir deras di Sumur Santri itu masih tetap jernih. Banyak warga berdatangan untuk mandi, berwudlu dan sebagainya ke Sumur Santri
         
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Translate

Popular Posts

Recent Posts

Total Tayangan Halaman