Mengenal Sosok Mbah Kuwu Sangkan
|
|
Cirebon merupakan salah satu wilayah di Jawa
Barat yang menjadi pusat penyebaran agama islam. Di cirebon banyak sekali tokoh
utama yang menyebarkan agama islam diantaranya Mbah Kuwu Sangkan, Sunan Gunung
Jati dan masih banyak lagi. Mbah kuwu sangkan ini merupakan orang yang sangat
berperan dalam menyebarkan agama islam di wilayah cirebon khususnya di
pedalaman cirebon.
Raden Walasungsang atau Mbah Kuwu Sangkan merupakan
anak pertama dari pasangan Prabu Siliwangi dan Nyi Mas Subalarang. Mbah Kuwu
Sangkan atau Raden Walasungsang lahir pada tahun 1423 Masehi, ia menutup usia
pada tahun 1500 M namun ada beberapa sumber yang menyebutkan bahwa Mbah Kuwu
Sangkan Wafat pada tahun 1526 Masehi. Meskipun ayahnya seorang Raja Sunda dan
sudah tentu beragama Budha, akan tetapi Pangeran Walangsungsang ini sejak kecil
mengikuti agama Ibunya Islam, sebab Ibunya selain anak seorang pembesar di
Mertasinga juga merupakan santri Syekh Qura Karawang. Menurut
Naskah Purawaka Caruban Nagari, Pangeran Walangsungsang keluar dari Istana
Pajajaran dan memilih menjadi pengembara selepas kewafatan ibundanya, sebab
khabarnya Pangeran Walangsungsang mendapat perlakukan buruk di Istana karena ia
berbeda agama dengan kerabatnya. Sementara
menurut Naskah Mertasinga, Keluarnya Pangeran Walangsungsang dari Istana
setelah Ibunya di usir dari Istana karena tetap memeluk Islam padahal
sebelumnya dilarang setelah diperistri oleh Prabu Siliwangi. Nyimas Subang
Larang dalam naskah ini dikisahkan di asingkan di Banten. Oleh karena itu
Walangsungsang memilih keluar Istana bersama adiknya Nyimas Rara Santang untuk
mengembara mencari Guru Agama Islam di Gunung Sembung (Sekarang Bagian dari
Cirebon).
Digunung Sembung Walangsungsang bersama adiknya belajar agama kepada Syekh
Nurjati, keduanya ditempa dengan ilmu-ilmu keislaman hingga akhirnya Sang Guru
kemudian memerintahkan keduanya pergi ke Mekah untuk menunaikan Ibadah Haji. Ketika
keduanya melaksanakan Ibadah Haji di Mekah, rupanya adik Pangeran
Walangsungsang dilamar oleh seorang Penguasa Mesir yang dikisahkan baru
ditinggal wafat oleh istrinya, dari Mekah Pangeran Walangsungsang kemudian
menuju Mesir untuk menyertai adiknya menikah, selepas beberapa Bulan di Mesir
kemudian beliaupunnkembaliblaginkenPulaunJawantanpandinsertainadiknya.
Di
Pulau Jawa, Pangeran Walangsungsang rupanya lebih memilih hidup di Sembung
bersama gurunya, akan tetapi kemudian beliau menetap di Desa Caruban yang
didirikan oleh KinDanusela,nseorangnSyahnBandarnPelabuhannMuaranJati.
Pada
mulanya Walangsungsang merahasiakan ke Pangerananya kepada Ki Danusela,
beliau tetap hidup Mandiri di Caruban dengan berpropesi sebagai Nelayan pencari
Rebon (UdangnKecil)nsambilnsesekalinmendakwahkannIslamndisana.nWalangsungsang yang
giat, jujur, pintar dan berwawasan, rupanya kemudian Ki Danusela tertarik pada
Walangsungsang, beliaupun dikisahkan masuk Islam atas petunjuk Walangsungsang. Waktu
itu yang menjadi Kuwu di Caruban adalah Ki Danusela, melihat tingkah laku
Pangeran
Selain itu Ki Danusela pun kemudian menikahkan Walangsungsang dengan anak perempuannya. Tidak sampai situ saja Walangsungsang juga diberi jabatan sebagai Raksa Bumi di Caruban. Sebab itulah beliau kemudian dikenal dengan nama Ki Cakrabuana, maksudnya seseorang yang mengemban jabatan Raksabumi yaitu suatu jabatan dalam struktur pemerintahan desa kala itu yang mengurusi tata kelola tanah/Bhumi.
Selain itu Ki Danusela pun kemudian menikahkan Walangsungsang dengan anak perempuannya. Tidak sampai situ saja Walangsungsang juga diberi jabatan sebagai Raksa Bumi di Caruban. Sebab itulah beliau kemudian dikenal dengan nama Ki Cakrabuana, maksudnya seseorang yang mengemban jabatan Raksabumi yaitu suatu jabatan dalam struktur pemerintahan desa kala itu yang mengurusi tata kelola tanah/Bhumi.
Setelah Ki Danusela meninggal, rupanya
kemudian Pangeran Walngsungsang mewarisi jabatan sebagai Kuwu Caruban, ia pun
kemudian diangkat menjadi Kuwu ke II Caruban. Karena semenjak kecil Pangeran
Walangsungsang ini memang orang terpelajar yang biasa hidup di Istana, tata
kelola pemerintahan Desa Caruban pun kemudian beliau kelola dengan
professional, sehingga kemudian Caruban menjelma menjadi sebuah desa yang maju,
bahkan menjadi Kota Pesisir utara yang ramai dikunjungi orang. Majunya Caruban
ditangan Walangsungsang ini kemudian menarik perhatian pusat Kerajaan Pajajaran,
sehingga kemudian penyelidikan tentang Caruban oleh Kerajaan pun kemudian
dilakukan, dan betapa terkaget-kagetnya utusan Kerajaan Pajajaran setelah
mengetahui bahwa Kuwu Caruban itu sejatinyanmerupakannanaknPrabunSiliwangi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar